Rabu, 13 Maret 2013

KISAH UANGRp. 1000 & Rp. 100.000

Sekilas pandang nilai uang Rp. 1.000 sangat jauh beda bahkan tidak ada apa-apanya bila dibandingkan uang Rp. 100.000, Benarkah uang Rp. 1000. lebih kecil nilainya dari pada uang Rp. 100.000? kita lihat dulu persamaannya  Uang Rp 1000 dan Rp 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh dan dari Bank Indonesia… pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat.

Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah diskusi yang alot.

 Uang Rp 100.000 bertanya kepada yang Rp 1000; “Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor, robek dan bau amis…?” dijawablah olehnya” karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang-orang bawahan,  dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan ditangan pengemis” 

 Lalu Rp.1000.bertanya balik pada Rp 100.000; “Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?” dijawabnya; “Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut oleh orang elit, perempuan cantik dan beredarnyapun di restauran mahal, di mall, kantor pencakar langit  dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu di jaga ketat oleh security dan jarang keluar dari dompet” 

Lalu Rp 1000 bertanya lagi; “Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah? “Dijawablah… “Belum pernah”. Rp 1000 pun berkata lagi; “Ketahuilah walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum’at /minggu aku selalu mampir di MESJID,GEREJA,KLENTENG,VIHARA  dan ditangan anak-anak yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang manusia bukan sebuah nilai nominal tapi yang dipandang adalah sebuah manfaat… “

Akhirnya menangislah uang Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini, dia kebanyakan dikurung dalam berangkas besi  bahkan menghuni dompet para koruptor.
Jadi….Bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaat penghasilan Anda itu, karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan. 
janjijoy punya cerita Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk orang disekitar kita serta dijauhkan dari sifat sombong….(ya Rabbbal Aalamiin.

1 komentar:

  1. Cerita menarik dan menggelitik. semoga menjadi redleksi untuk kita semua yang terkadang melihat sesuatu dengan sebelah keping koin, angka, fisik, material, tanpa atau lupa memaknai nilai dari sesuatu tersebut. ok sukses ukhti.

    BalasHapus